Variabel atau perhatian utama dalam penelitian ini adalah pelaksanaan home visit. Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif. Jumlah populasi sebanyak 28 guru sedangkan sampel guru SMA sederajat se-kota Pontianak sebanyak 22 guru. Penelitian ini dilaksanakan pada 8 Sekolah Menengah Atas Negeri se-kota Pontianak, diantaranya SMA Negeri 1 Pontianak, SMA Negeri 3 Pontianak, SMA Negeri 5 Pontianak, SMA Negeri 6 Pontianak, SMA Negeri 7 Pontianak, SMA Negeri 8 Pontianak, SMA Negeri 9 Pontianak, dan SMA Negeri 10 Pontianak. Dari perhitungan, secara keseluruhan dapat diinterpretasikan bahwa pelaksanaan home visit oleh guru bimbingan dan konseling di SMA sederajat se-kota Pontianak termasuk kategori “Baik”. Dengan perincian indikator variabel yaitu perencanaan sebesar (78,14%), pelaksanaan sebesar (82,58%), penilaian atau evaluasi sebesar (74,46%), dan tindak lanjut dan laporan sebesar (68,06%). Ini artinya dapat di interpretasikan bahwa pelaksanaan home visit sebagian sudah dilaksanakan guru BK melip i : perencanaan, pelaksanaan, penilaian atau evaluasi, dan tindak lanjut dan laporan dengan perolehan keseluruhan persentase sebesar (76,07%). Berdasarkan hasil analisis data angket dan wawancara dengan guru BK, maka dapat disimpulkan bahwa secara umum pelaksanaan home visit di SMA sederajat sekota Pontianak sudah berlangsung dengan baik . Bertolak dari kesimpulan tersebut maka dapat diberikan saran sebagai berikut : 1) Bagi guru bimbingan dan konseling agar lebih meningkatkan kemampuan profesionalnya dalam melaksanakan kegiatan home visit sesuai dengan standar prosedur operasional home visit/kunjungan rumah. Mulai dari perencanaan, pelaksanaan, penilaian atau evaluasi, serta tindak lanjut dan laporan. 2) Kepada kepala sekolah untuk dapat senantiasa mengevaluasi kinerja guru bimbingan dan konseling dengan melihat laporan pertanggungjawaban kegiatan yang disusun oleh guru bimbingan dan konseling.