Search for collections on Digilib IKIP PGRI PONTIANAK

PERGESERAN POLA TANAM MASYARAKAT DAYAK PANU DI KECAMATAN PARINDU SANGGAU TAHUN 1998-2020

TRISISCA, EDA DUININGSIH (2021) PERGESERAN POLA TANAM MASYARAKAT DAYAK PANU DI KECAMATAN PARINDU SANGGAU TAHUN 1998-2020. [["eprint_typename_data_collection" not defined]]

[thumbnail of RINGKASAN SKRIPSI.pdf] Text
RINGKASAN SKRIPSI.pdf
Available under License Creative Commons Attribution No Derivatives.

Download (151kB)
[thumbnail of BAB I.pdf] Text
BAB I.pdf
Available under License Creative Commons Attribution No Derivatives.

Download (226kB)
[thumbnail of BAB II.pdf] Text
BAB II.pdf
Available under License Creative Commons Attribution No Derivatives.

Download (439kB)
[thumbnail of BAB III.pdf] Text
BAB III.pdf
Available under License Creative Commons Attribution No Derivatives.

Download (558kB)

Abstract

RINGKASAN SKRIPSI
Penelitian ini berjudul “Pergeseran Pola Tanam Masyarakat Dayak Panu
di Kecamatan Parindu Sanggau Tahun 1998-2020”. Tujuan penelitian ini adalah
untuk mengetahui; 1). kehidupan masyarakat Dayak Panu. 2). pola tanam
masyarakat Dayak Panu. 3) pergeseran pola tanam masyarakat Dayak Panu.
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi bagi masyarakat Dayak
Panu, IKIP-PGRI Pontianak dan peneliti sejarah lokalKalimantan Barat.
Peneliti ini menggunakan metode sejarah, ditulis dengan deskriptif
analitis. Tahap penelitian meliputi; heuristik, verifikasi, interpretasi, dan
historiografi.Penelitian ini menggunakan sumber primer berupa wawancara
dengan masyarakat Dayak Panu dan sumber sekunder berupa buku, arsip dan
jurnal.
Desa Maju Karya terdiri dari 3 kampung yaitu Sebotuh, Perontas, Sedowai
dan terletak di Kecamatan Parindu Kabupaten. Lahan hutan di Desa Maju Karya
berupa tembawang yang hingga saat ini ditetapkan menjadi hutan lindung. Lahan
pertanian dan lahan kering yang ada pada umumnya telah digunakan untuk
perkebunan kelapa sawit plasma dan inti, ladang atau huma dan kebun karet
rakyat. Lahan basah (lobak)digunakan untuk pertanian sawah, namun masih
sedikit sekali yang bersifat sawah menetap.
Hukum adat dipertahankan oleh kepala adat dan masyarakat Dayak Panu.
Hukum adat yang ada di Desa Maju Karya yaitu : polangkah dulang, kayu nimpa
jalan, jalan raya, jalan mandi, nimpa rumah, mancang ladang atau minu ladang,
aturan adat mancang manyan’k (le miga), rumah pulao atau kuburan nginyak poya
nyik kubur, rusak pengaren merusak kuburan, bolobar.Ritual adat terkait dengan
pertanian di Desa Maju Karya yaitu boboret, bobibu, mbae balai, mibu podi bai
bosi. Mitos perladangan masyarakat Dayak Panu merupakan representasi dari
sistem kepercayaan dalam kehidupan sehari hari yang terkait dengan alam.
Kegiatan perladangan tetap dipraktikan oleh hampir semua penduduk
masyarakat Dayak Panu sebagai mata pencarian utama untuk menopang
kebutuhan mereka akan beras dan bahan konsumsi lainya. Bekas ladang, setelah
panen selesai biasanya ditanami karet atau sawit. Sebelum dilakukan kegiatan
membuka lahan (minu), terlebih dahulu dilakukan kegiatan pemilihan area
yangakan dijadikan ladang yang bertujuan agar lahan yang dipilih ini cocok,
sehingga dapat memberikan hasil panen yang berlimpah.
Pergeseran yang dialami oleh masyarakat Dayak Panu yaitu dari pola perladangan
ke pola perkebunan (karet dan sawit). Terjadinya pergeseran pola tanam
masyarakat Dayak Panu dikarenakan adanya faktor ekonomi yang melemah,
turunnya harga karet, pendapatan sebelumnya minim dan rasa ingin punya
penghasilan yang lebih baik dari sebelumnya.

Item Type: ["eprint_typename_data_collection" not defined]
Uncontrolled Keywords: RINGKASAN SKRIPSI Penelitian ini berjudul “Pergeseran Pola Tanam Masyarakat Dayak Panu di Kecamatan Parindu Sanggau Tahun 1998-2020”. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui; 1). kehidupan masyarakat Dayak Panu. 2). pola tanam masyarakat Dayak Panu. 3) pergeseran pola tanam masyarakat Dayak Panu. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi bagi masyarakat Dayak Panu, IKIP-PGRI Pontianak dan peneliti sejarah lokalKalimantan Barat. Peneliti ini menggunakan metode sejarah, ditulis dengan deskriptif analitis. Tahap penelitian meliputi; heuristik, verifikasi, interpretasi, dan historiografi.Penelitian ini menggunakan sumber primer berupa wawancara dengan masyarakat Dayak Panu dan sumber sekunder berupa buku, arsip dan jurnal. Desa Maju Karya terdiri dari 3 kampung yaitu Sebotuh, Perontas, Sedowai dan terletak di Kecamatan Parindu Kabupaten. Lahan hutan di Desa Maju Karya berupa tembawang yang hingga saat ini ditetapkan menjadi hutan lindung. Lahan pertanian dan lahan kering yang ada pada umumnya telah digunakan untuk perkebunan kelapa sawit plasma dan inti, ladang atau huma dan kebun karet rakyat. Lahan basah (lobak)digunakan untuk pertanian sawah, namun masih sedikit sekali yang bersifat sawah menetap. Hukum adat dipertahankan oleh kepala adat dan masyarakat Dayak Panu. Hukum adat yang ada di Desa Maju Karya yaitu : polangkah dulang, kayu nimpa jalan, jalan raya, jalan mandi, nimpa rumah, mancang ladang atau minu ladang, aturan adat mancang manyan’k (le miga), rumah pulao atau kuburan nginyak poya nyik kubur, rusak pengaren merusak kuburan, bolobar.Ritual adat terkait dengan pertanian di Desa Maju Karya yaitu boboret, bobibu, mbae balai, mibu podi bai bosi. Mitos perladangan masyarakat Dayak Panu merupakan representasi dari sistem kepercayaan dalam kehidupan sehari hari yang terkait dengan alam. Kegiatan perladangan tetap dipraktikan oleh hampir semua penduduk masyarakat Dayak Panu sebagai mata pencarian utama untuk menopang kebutuhan mereka akan beras dan bahan konsumsi lainya. Bekas ladang, setelah panen selesai biasanya ditanami karet atau sawit. Sebelum dilakukan kegiatan membuka lahan (minu), terlebih dahulu dilakukan kegiatan pemilihan area yangakan dijadikan ladang yang bertujuan agar lahan yang dipilih ini cocok, sehingga dapat memberikan hasil panen yang berlimpah. Pergeseran yang dialami oleh masyarakat Dayak Panu yaitu dari pola perladangan ke pola perkebunan (karet dan sawit). Terjadinya pergeseran pola tanam masyarakat Dayak Panu dikarenakan adanya faktor ekonomi yang melemah, turunnya harga karet, pendapatan sebelumnya minim dan rasa ingin punya penghasilan yang lebih baik dari sebelumnya.
Subjects: Skripsi
Divisions: Fakultas Ilmu Pendidikan Dan Pengetahuan Sosial > Pendidikan Sejarah
Depositing User: IKIP PGRI Pontianak
Date Deposited: 27 Jul 2022 01:15
Last Modified: 27 Jul 2022 01:15
URI: http://digilib.ikippgriptk.ac.id/id/eprint/817

Actions (login required)

View Item
View Item