Search for collections on Digilib IKIP PGRI PONTIANAK

PERKEMBANGAN KESENIAN TUNDANG DI SANGGAR PUSAKA TAHUN 2013-2019

NURSIA, NURSIA (2020) PERKEMBANGAN KESENIAN TUNDANG DI SANGGAR PUSAKA TAHUN 2013-2019. Diploma thesis, IKIP PGRI PONTIANAK.

[thumbnail of ABSTAK.pdf] Text
ABSTAK.pdf

Download (65kB)
[thumbnail of BAB 1.pdf] Text
BAB 1.pdf

Download (168kB)
[thumbnail of BAB II.pdf] Text
BAB II.pdf

Download (108kB)
[thumbnail of BAB III.pdf] Text
BAB III.pdf

Download (151kB)

Abstract

ABSTRAK
Skripsi penelitian ini berjudul ‘’Perkembangan Kesenian Tundang di
Sanggar Pusaka Tahun 2013-2019’’ memiliki rumusan masalah Bagaimana
sejarah awal kesenian tundang, Bagaimana perkembangan kesenian tundang di
Sanggar Pusaka dan Nilai apa saja yang terkandung di dalam kesenian tundang.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui sejarah awal kesenian
Tundang, Mengetahui perkembangan kesenian tundang di sanggar pusaka dan
untuk mengetahui nilai yang terkandung di dalam kesenian tundang.
Metode dalam penulisan skripsi ini menggunakan metode penelitian
sejarah, yaitu prosedur untuk
menguji dan mengkritisi kebenaran-kebenaran
berdasarkan fakta-fakta dari data-data yang telah diperoleh dari masa lalu.
Tahapan dari metode penelitian sejarah ini antara lain adalah Heuristik yang
menyertakan sumber primer dan sumber sekunder, Verifikasi (kritik sumber) yang
menyertakan kritik ekstern dan intern, Interpretasi dan yang terakhir dalam
tahapan metode penelitian sejarah adalah Historiografi. Penelitian ini
menggunakan pendekatan Sosiologi dan Antropologi dengan teknik wawancara
agar dapat memahami kejadian atau suatu keadaan yang berlangsung pada masa
lalu terlepas dari keadaan sekarang maupun untuk memahami kejadian yang ada
dimasa sekarang dengan menghubungkan kejadian masa lalu.

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan, diperoleh kesimpulan bahwa
Kesenian Tundang ini pada awalnya tidak sengaja dipertunjukkan pada kegiatan
Musabaqah Tilawatil Qur’an (MTQ) Kabupaten Sanggau pada tahun 1992 yang
dimana pada saat itu bertujuan sebagai media hiburan untuk mengisi kekosongan
acara pada kegiatan tersebut. Peran seorang tokoh yang bernama Edy Ibrahim
yang merupakan pencetus dari kesenian tundang itu sendiri yang sekarang
bertempat tinggal di desa Sungai Burung Kecamatan Segedong menjadi awal
cikal bakal berkembangnya dan dikenalnya kesenian ini pada masyarakat
Kecamatan Segedong. Pada tahun 2000 menjadi awal dikenal dan kemudian
berkembangnya kesenian tundang. Kemudian pada tahun 2013 secara resmi
berdirinya sebuah sanggar dengan nama Sanggar Pusaka yang dipimpin oleh Edy
Ibrahim dengan tujuan sebagai wadah untuk melestarikan kesenian tundang yang
di yang terletak di desa Sungai Burung Kecamatan Segedong. Dalam
perkembangannya terdapat beberapa pembaharuan dalam bentuk pertunjukkan
awal kesenian ini. Hal ini telihat jelas pada alat musik yang digunakan yang tidak
lagi menggunakan rabana namun ditambah beberapa alat musik lainnya seperti
biola dan akordeon (Accordion). Kemudian kesenian ini pada awalnya
menggunakan pantun namun dalam perkembangannya kini sudah menggunakan
syair dalam setiap pertunjukkannya. Setiap syair ataupun pantun yang dilantunkan
dalam setiap pertunjukkan kesenian tundang memiliki nilai-nilai tertentu bagi
penontonnya. Nilai-nilai tesebut bisa saja mengandung nilai sosial, pendidikan,
moral serta religius semua tergantung dari kondisi pementasan kesenian tundang
itu sendiri.

Kata Kunci : Kesenian, Tundang, Sanggar Pusaka
ii

Item Type: Thesis (Diploma)
Subjects: Skripsi
Divisions: Fakultas Ilmu Pendidikan Dan Pengetahuan Sosial > Pendidikan Sejarah
Depositing User: IKIP PGRI Pontianak
Date Deposited: 23 Oct 2020 02:27
Last Modified: 23 Oct 2020 02:27
URI: http://digilib.ikippgriptk.ac.id/id/eprint/715

Actions (login required)

View Item
View Item