Skripsi ini mengangkat judul “Sejarah Masyarakat Transmigrasi Lokal Dayak Desa Punggur Kapuas Kecamatan Sungai Kakap Kabupaten Kubu Raya Pada Tahun 1985-2020”. Skripsi ini menjelaskan bagaimana sejarah dan kehidupan masyarakat Transmigran Dayak di Desa Punggur Kapuas dari awal kedatangan para transmigran hingga proses adaptasi serta kehidupan sosial ekonomi dan budayanya. Tempat pelaksanaan penelitian skripsi ini adalah di Desa Punggur Kapuas Kecamatan Sungai Kakap Kabupaten Kubu Raya. Metode yang digunakan di dalam penelitian skripsi ini adalah metode penelitian sejarah. Dalam metode penelitian sejarah terdapat empat tahapan penelitian diantaranya adalah: Heuristik, Kritik, Interpretasi, dan Historiografi.
Adapun terjadinya Transmigrasi lokal bermula pada tahun 1985 yang dilakukan oleh transmigran Dayak ke Desa Punggur Kapuas bermula dari adanya perekrutan yang dilakukan oleh sebuah yayasan yang berbasis agama, mengenai sebuah wilayah yang mempunyai potensi yang cukup bagus dalam hal pertanian,
perkebunan atau ladang. Seperti yang kita ketahui berladang merupakan mata pencaharian utama masyarakat Dayak dan di daerah tersebut masih minim penduduk. Cara yang dilakukan yaitu dengan pemberitahuan menggunakan pamflet yang dijembatani oleh yayasan dengan cara merekrut masyarakat Dayak melalui gereja sebagai pusatnya, karena yayasan ini selain bertujuan menyebarluaskan agama yang dibawanya namun juga bertujuan memenuhi kuota yayasan dengan pemberian lahan gratis bagi siapapun yang bersedia menetap didaerah Punggur yang mana pada saat itu masih sepi penduduk, yayasan ini
bernama YPPK (Yayasan Perhimpunan Pelayanan Kristen).
Pada tahap pertama ini para transmigran mendapatkan informasi dari YPPK namun perekrutannya melalui gereja sebagai pusatnya, kemudian mengisi formulir yang telah diberikan bagi siapapun yang bersedia. Mereka yang bersedia
untuk memenuhi kuota dari yayasan dan bertransmigrasi ke Desa Punggur Kapuas karena yayasan akan memberikan tanah ataupun lahan untuk membangun rumah dan membuka lahan pertanian bagi siapapun yang bersedia memenuhi kuota dari
yayasan. Tahap kedua dan ketiga prosesnya juga tidak jauh beda dengan tahap pertama. Mereka diberikan tanah yang cukup luas sekitar ±1000 hingga 2000 m².
Untuk tahap keempat prosesnya tidak jauh beda dari tahap sebelum-sebelumnya, ada yang membedakan cara penyampaian informasinya yang di dapat dari YPPK dilakukan dengan cara mulut ke mulut. Tahap kelima yaitu tahap terakhir sekitar
tahun 90han merupakan tahap penutupan bagi Masyarakat Dayak bertransmigrasi ke Punggur Kapuas, karna pada saat kegiatan transmigrasi yang dilakukan oleh YPPK sudah mulai diambil alih oleh Pemerintah Daerah.