Agus Tri Juanda.2016. Tindak Tutur Direktif Dalam Bahasa Melayu Dialek Melawi
Kabupaten Melawi (Kajian Sosiopragmatik).Sarjana Pendidikan.Institut Keguruan
Dan Ilmu Pendidikan Persatuan Guru Republik Indonesia (IKIP-PGRI) Pontianak.
Pembimbing: Dr. Elva Sulastriana. M.Pd dan Adisti Primi Wulan, M.Pd.

Latar belakang: Selain berfungsi sebagai alat komunikasi dalam masyarakat
penuturnya, bahasa Melayu dialek Melawi juga berfungsi sebagai lambang
kebanggaan daerah dan lambang identitas masyarakat Melawi. Bahasa Melayu
dialek Melawi mengikat penuturnya dalam satu ikatan yang membedakan mereka
dari masyarakat lainnya. Oleh karena itu, peneliti tertarik untuk melakukan
penelitian dengan judul “Tindak Tutur Direktif Dalam Bahasa Melayu Dialek
Melawi Kabupaten Melawi”.
Rumusan masalah: Berdasarkan permasalahan yang dituju terdapat beberapa
rumusan masalah yang ingin dibahas dalam penelitian ini, antara lain melihat
gambaran atau deksripsi terkait kontruksi penggunaan bahasa melayu Dialek
Melawi dalam menuturkan kalimat direktif dengan wujud tuturan direktif perintah,
suruhan, ajakan, larangan, pembiaran, permintaan, serta wujud tuturan direktif
anjuran.