Search for collections on Digilib IKIP PGRI PONTIANAK

DI DESA SP.5 MENUA PRAMA KECAMATAN BELITANG KABUPATEN SEKADAU

IRENA, MERY (2023) DI DESA SP.5 MENUA PRAMA KECAMATAN BELITANG KABUPATEN SEKADAU. Diploma thesis, IKIP PGRI PONTIANAK.

[thumbnail of abstrak.pdf] Text
abstrak.pdf - Published Version

Download (177kB)
[thumbnail of bab 1.pdf] Text
bab 1.pdf - Published Version

Download (180kB)
[thumbnail of bab 2.pdf] Text
bab 2.pdf - Published Version

Download (202kB)
[thumbnail of bab 3.pdf] Text
bab 3.pdf - Published Version

Download (205kB)
[thumbnail of bab 4.pdf] Text
bab 4.pdf - Accepted Version
Restricted to Repository staff only

Download (571kB)
[thumbnail of bab 5.pdf] Text
bab 5.pdf - Published Version

Download (175kB)
[thumbnail of daftar pustaka3.pdf] Text
daftar pustaka3.pdf - Published Version

Download (93kB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan bagaimana prosesi adat perkawinan suku dayak Mualang, sikap masyarakat terhadap adat perkawinan dengan kehidupan masyarakat maju dan berkembang, dan mengidentifikasi bagaimana usaha masyarakat untuk tidak meninggalkan tradisi adat pernikahan di desa SP 5 Menua Prama. Metode penelitian yang digunakan yaitu deskriptif kualitatif dalam bentuk pendekatan penelitian fenomenologi. Berdasarkan hasil penelitian di desa SP 5 Menua Prama adalah sebagian penduduknya transmigrasi bukan hanya Jawa tetapi ada juga NTT, cina dan beberapa orang batak mereka semua mengikuti aturan-aturan adat yang berlaku. Adat perkawinan dalam suku dayak Mualang
adalah laki-laki yang melamar pihak perempuan, maka laki-laki yang mau menikahi perempuan yang dicintainya terlebih dahulu memberitahu orang tuanya, agar mereka mengetahui bahwa anaknya mau menikah, proses perkawianan tersebut pertama-tama yang dilakasanakan adalah meminang dalam bahasa
mualangnya yaitu “bepinta” dilakukan oleh mempelai laki-laki sambil membawa seserahan, setelah itu membicarakan kesepakatan menikah hal ini dihadiri oleh pengurus adat. Tujuan dari adat pernikahan tersebut adalah agar pasangan tersebut tidak mengingkari janji pernikahan mereka jika hal itu terjadi maka hukum adat perkawinan yang akan mereka terima. Adat perkawinan dipertahankan agar memiliki keperibadian suatu daerah tersebut, dan jika tidak di laksanakan masyarakat meyakini bahwa suatu hubungan yang dijalani sepasang kekasih tersebut mengalami kesialan.

Kata Kunci: budaya, adat, perkawinan.

Item Type: Thesis (Diploma)
Subjects: Skripsi
Divisions: Fakultas Ilmu Pendidikan Dan Pengetahuan Sosial > Pendidikan Geografi
Depositing User: perpus review ikip
Date Deposited: 24 Jan 2023 08:45
Last Modified: 24 Jan 2023 08:45
URI: http://digilib.ikippgriptk.ac.id/id/eprint/1379

Actions (login required)

View Item
View Item